Uang elektronik merupakan pilihan populer untuk melakukan opsi transaksi nontunai atau cashless berkat perkembangan teknologi. Sadar atau tidak, terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan uang elektronik.
Dikutip dari CNN Indonesia, Bank Indonesia mengumumkan transaksi uang elektronik mengalami peningkatan hingga 39,24 persen pada pertengahan Juli 2024. Ini membuktikan semakin banyak konsumen menjadikannya sebagai pilihan pembayaran.
Beberapa dompet digital populer di Indonesia seperti Gopay, OVO, Dana, dan ShopeePay memang memudahkan masyarakat tanpa harus membawa dompet fisik.
Sekali lagi, uang elektronik memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri jika dibandingkan dengan instrumen pembayaran secara tradisional. Apa sajakah itu? Mari simak penjelasan lebih rinci.
Apa Itu Uang Elektronik?
Uang elektronik atau terkenal dengan istilah dompet digital dan e-money adalah sebuah alat pembayaran dalam bentuk elektronik atau digital. Kali ini, nilai uangnya tersimpan dalam media digital tertentu.
Untuk memakainya, konsumen wajib melakukan deposit (top-up) uang pada pihak penerbit terlebih dahulu. Setelahnya, mereka dapat menggunakannya untuk bertransaksi.
Sebelum beralih ke kelebihan dan kekurangan uang digital atau elektronik, konsumen biasa memanfaatkannya untuk tujuan berikut:
- Berbelanja
- Biaya untuk menggunakan transportasi umum
- Biaya untuk masuk gerbang tol
Tentunya, sudah banyak brand uang elektronik yang bertebaran di Indonesia. Umumnya, uang elektronik sendiri berasal dari tiga jenis pihak penerbit sebagai berikut:
- Lembaga perbankan
- Lembaga operator seluler
- Penyedia fintech
Baca Juga: 5 Inovasi Teknologi Terbaru yang Mengubah Industri Keuangan
Kelebihan dan Kekurangan Uang Elektronik
Sekali lagi, uang elektronik memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Memang, penggunaan instrumen pembayaran ini terlihat sangat praktis dan cepat saat bertransaksi.
1. Kelebihan Uang Elektronik
Terdapat beberapa alasan mengapa konsumen sering menggunakan uang elektronik saat ini. Berikut adalah berbagai alasan yang menjadi keunggulannya:
- Praktis: Uang elektronik membuat konsumen tidak perlu lagi repot-repot membawa banyak uang saat akan melakukan transaksi.
- Keamanan: Pihak penerbit uang elektronik telah menyediakan keamanan dalam transaksi mulai dari sidik jari, PIN, sampai pengenalan wajah. Hal ini demi mencegah potensi penyalahgunaan.
- Mudah melacak transaksi: Konsumen bisa melacak dan mencatat setiap transaksi yang telah mereka lakukan. Ini agar mereka mampu mengelola keuangan secara pribadi.
- Peluang mendapatkan promo: Pihak penerbit uang elektronik menawarkan promo menarik berupa loyalitas dan diskon bagi pengguna.
- Menghindari salah hitung: Baik konsumen dan merchant dapat menghindari salah hitung uang saat melakukan transaksi secara mudah.
Baca Juga: 15 Contoh Fintech Populer di Indonesia
2. Kekurangan Uang Elektronik
Di balik kelebihan tersebut, uang elektronik tentu masih memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:
- Bergantung pada teknologi: Semenjak ini merupakan uang elektronik, konsumen akan bergantung lebih banyak pada elektronik. Misalnya, saat sinyal lemah, transaksi juga akan terganggu.
- Potensi kejahatan siber: Meski memiliki fitur keamanan, tidak terbantahkan terdapat potensi kebocoran data yang dapat berujung pada kejahatan siber.
- Bisa menjadikan konsumen lebih konsumtif: Penggunaan e-money meningkatkan peluang konsumen menjadi lebih konsumtif dengan terus berbelanja.
- Jika akun atau kartu hilang, saldo hangus: Apabila konsumen kehilangan akun atau kartu e-money-nya, saldo juga akan hangus atau menghilang. Walau begitu, beberapa penerbit menawarkan fitur pemulihan.
Itulah pembahasan kelebihan dan kekurangan uang elektronik. Jadi, pastikan kamu memahami betul setiap kelebihan dan kekurangan ini sebelum menggunakannya. Jika kamu memiliki kelebihan pulsa dan ingin menukarnya menjadi uang, kamu bisa melakukan convert pulsa ke uang tanpa biaya admin di Pulsakedana.com merupakan penyedia jasa tukar pulsa yang mudah, cepat dan terpercaya.